Kami banyak membicarakan waktu. Anda mungkin mendengar ungkapan “Saya tidak punya waktu” beberapa kali sehari. Pikirkan lagi kalimat itu: “Saya tidak punya waktu”. Menurut Anda, apakah mungkin untuk memiliki waktu?
Kenapa seseorang punya waktu dan orang lain tidak jika hari setiap orang selalu 24 jam? Dari sudut pandang spiritual saya berani mengatakan bahwa 'waktu' tidak ada. Menurut Anda apa yang pertama, planet kita dengan segala kehidupannya, atau arlojinya? Fakta sederhana bahwa waktu berubah beberapa kali sepanjang tahun menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak sepenuhnya benar. Waktu hanyalah salah satu hal yang manusia coba miliki dan kendalikan, alih-alih mengikuti ritme hari yang sebenarnya – matahari terbit dan terbenam. Atau bahkan ritme pribadi kita; bangun saat badan sedang istirahat dan istirahat saat kita kewalahan dan lain sebagainya. Manusia hanya menginginkan lebih dari sekedar fenomena alam yang luar biasa ini. Kami ingin punya waktu. Tapi apa jadinya jika kita punya waktu? Bisakah kita menukar waktu kita dengan uang? Oh ya, itulah yang kami lakukan. Kami menjual waktu kami. Misalnya, petugas kasir supermarket menjual delapan jam waktunya hari ini. Setelah beberapa waktu menjalani rutinitas ini, ia mungkin lupa mendengarkan matahari atau mendengarkan ritme tubuhnya. Dan dia segera menjadi pemuja jam tangan. Saya bahkan ingat ibu saya pernah berkata, “Tanpa jam tangan, saya merasa seperti tanpa lengan”. Wow, itu membuatku takut! Secara pribadi saya membuang jam tangan saya lima tahun yang lalu (dan itu adalah jam tangan Storm yang indah!). Saya hanya tidak ingin berdedikasi pada jam tangan. Meskipun bebannya ada di lengan saya, saya tidak pernah bisa rileks. Dan itu tidak pernah membiarkan saya berada di saat ini. Jadi kami menjual waktu. Dan kita membeli waktu orang lain. Bagaimana kita bisa mendapatkan lebih banyak waktu pribadi? Seringkali yang terjadi adalah kita tidak punya waktu untuk aktivitas yang kita sukai atau untuk pasangan dan keluarga kita. Hanya ada satu solusi. Jika Anda masih memainkan pertunjukan berjudul “The Time” ini, Anda dapat mencoba memainkan pertunjukan lain untuk sementara waktu yang disebut, “The Last Day of My Life”. Terkejut? Dengan berpikir seperti ini anda bisa menangkap pikiran-pikiran yang ada di otak anda saat ini. Anda mungkin menyadari bahwa Anda benar-benar ingin melakukan hal-hal yang Anda sukai. Ketika waktu menghilang, yang ada hanyalah momen murni saat ini. Apa yang terjadi di masa lalu sudah tidak penting lagi, apa yang akan terjadi di masa depan pun tidak jelas. Jadi satu-satunya Waktu yang kita miliki adalah sekarang. Sudut pandang ini adalah cahaya yang menunjukkan kepada kita apa yang sebenarnya penting bagi kita. Semoga perjalanan Anda menyenangkan. Bara dengan cinta
Komentar
Demi kenyamanan Anda, beberapa komentar telah diterjemahkan secara otomatis ke bahasa pilihan Anda. Klik "TAMPILKAN TEKS ASLI" pada komentar yang diterjemahkan secara otomatis untuk membaca aslinya.